Terbitlah Terang

Mendampingi generasi muda menuju Indonesia yang gemilang

Bola biru-putih itu adalah Bumi, rumah kita. Rumah untuk semua, kita manusia dan semua makhluk hidup lainnya. Di bola mungil indah itulah kita berbagi segala sesuatunya. Tak ada di semesta ini yang dapat menjadi rumah senyaman Bumi. Untuk melihat rumah kita secara utuh kita perlu pergi amat jauh. Daratan abu-abu itu adalah permukaan Bulan, dari atas mana video ini diambil. Dari luar Bumi ini lah kita lihat Bumi terbit dan tenggelam seperti benda-benda semesta lainnya terlihat dari Bumi. Hanya dengan pergi keluar dari diri, dapat kita lengkapi perspektif kita akan segala sesuatu, dan berharap nantinya akan berpulang pada pengenalan diri yang utuh.

Siapa dan untuk apa?

Lima perempuan: Melani Budianta – pakar sastra, dan kajian budaya, Damayanti Buchori – pakar ilmu serangga dan ekologi evolusi, Premana W. Premadi – pakar astrofisika, Linda Hoemar Abidin – praktisi seni dan manajemen seni, dan Sulistyowati Irianto – pakar antropologi hukum, serta gender dan hukum, berbincang lintas disiplin tentang berbagai aspek kehidupan untuk menemani generasi muda agar lebih bersemangat menyiapkan diri untuk membawa bangsa Indonesia ke masa depan yang gemilang.

Blog ini dimaksudkan untuk ruang dialog antar para pembaca, dan juga dengan kami sebagai cara untuk saling belajar.

Perkenalan

Melumbung

Lazimnya kata “lumbung’ diartikan sebagai tempat menyimpan hasil panen untuk dapat dimanfaatkan dalam waktu yang panjang. Di sini kita perluas arti lumbung sebagai tempat (dan waktu) untuk mengumpulkan dan menyimpan segala yang baik, seperti ilmu, pelajaran, pengalaman, cerita, relasi, dan lain-lain, untuk kebaikan bersama sekarang dan masa depan. Jadi, melumbung adalah kata kerjanya: menceritakan, mendengarkan, menanyakan, mengumpulkan, menyimpan, dan mungkin mengolah itu semua demi kebaikan bersama.